My Induced Lactation Troubleshoot

Induced Lactation probably the toughest challenge, but also the best achievement in my life by far.

Saya selalu mendorong ibu lain yang ingin melakukan induced lactation, atau ibu menyusui yang punya masalah dengan low supply milk. Tidak mudah memang, ketika dalam program induced lactation saja saya punya 101 alasan untuk berhenti. Pun saat sudah berhasil dongkrak motivasi diri, ada saja masalah yang timbul seperti beberapa yang akan saya tuliskan di bawah ini. Tapi jangan khawatir, ada ratusan ibu lain yang sudah berhasil melewatinya, termasuk saya. Jika saya bisa, tentu Anda juga bisa.

1. Bayi menolak menyusui langsung

Pada awal program, saya menggunakan feeding tube namun kemudian memilih pake pompa ASI. Alasannya, karena saya sering merasa lelah dan ga tega ngajak bayi tersayang ikut berjuang minum langsung dari payudara saya. Tapi ternyata, kekuatan atau cara sedotan pompa ASI ga bisa mengganti peran bayi untuk merangsang produksi ASI. Perasaan dan reaksi tubuh Ibu ketika menyusui bayi adalah cara terbaik memancing hormon oksitosin. Rasa hangat, intim, membangun cinta sambil merasakan nafas dan detak jantungnya. Mungkin ini moment terdekat saya dengan bayi, dan menciptakan level bonding yang berbeda dibanding sebelum menyusui.

Ketika dibantu lactation aid, saya pun masih sempat kesulitan mengajak bayi tersayang untuk menyusu langsung. Wajar saja, karena bayi terbiasa menggunakan botol susu yang sangat gampang dia minum, istilahnya bayiku lagi bingung puting. Nah, berdasarkan saran dari dokter Frecil, yang saya lakukan adalah menggunakan cup feeder untuk memberikan minum susu ke bayinya. Proses ini lumayan bikin frustasi, karena anak menolak minum, kalaupun mau minum kadang jadi tersedak dan bleber kemana-mana. Jangan khawatir, tetap sabar dan kuat, biasanya proses ini bisa dilalui dalam tiga hari. Jangan lupa diskusikan dengan keluarga, karena bayi akan banyak menangis sehingga dibutuhkan pengertian juga dukungan setiap anggota keluarga dalam melewati proses ini. Dalam kasus saya, bayi bisa mulai minum langsung dari payudara di malam hari kedua.

Ketika berhasil membuat bayi nyaman minum di payudara, rasanya senaaang sekali. Beberapa hari berlalu, kemudian saya baru tersadar, justru perjuangan baru dimulai. Puting saya berasa nyerrii dan lecet, sampe nangis-nangis, rasanya horor kalau sudah masuk ke waktu menyusui (>_<). Lalu saya konsultasikan ke dokter Frecil, katanya mungkin karena kelenturan puting tidak optimal karena sebenarnya hormon oksitosin juga membantu membuat puting lebih lentur.

2. Payudara berubah

Beberapa cara saya lakukan untuk menyembuhkan puting lecet. Ternyata masalah ini bukan hanya milik ibu Induced Lactation loh, banyak ibu normal menyusui mengalami hal sama, bahkan lebih parah bisa sampe berdarah-darah. All hail to motherhood, luar biasa memang kekuatan ibu, bisa menelan rasa nyeri demi anaknya. Mengompresnya dengan kapas hangat akan membantu, tapi lebih efektif lagi jika sebelum menyesui Anda melakukan pijat dengan cara hand expressing seperti ini. Biasanya saya melakukannya 30 hitungan sebelum menyusui bayi, alhamdulillah selanjutnya tidak ada keluhan dalam menyusui.

Selain perubahan kondisi puting, payudara Anda juga akan terasa sedikit nyeri dan kadang disertai sensasi cenat cenut *pardon my language. Jika sudah terasa, tandanya payudara Anda sudah mulai merespon permintaan bayi dan mulai bersiap memproduksi ASI. Tahap selanjutnya saya bahkan berubah siklus menstruasinya, pernah juga saya merasakan kontraksi di perut padahal belum waktunya haid. Ternyata ketika memproduksi ASI, rahim akan mengerut dan berkontraksi.

Setelah berhasil memproduksi ASI, terus konsisten melakukan laktasi langsung karena produksi ASI itu berdasarkan supply and demand. Semakin banyak bayi menyusu maka tubuh akan semakin banyak memproduksi ASI. Ketika pertama kali saya memproduksi ASI, hanya keluar tetesan-tetesan kecil tapi bahagianya luar biasa. Memang sulit jika berharap akan memproduksi ASI seperti ibu normal lainnya, kemungkinan Anda juga membutuhkan tambahan susu formula dan lactation aid seterusnya atau bahkan tidak. Ada kok ibu Induced Lactation yang dengan gigih nan tekun berhasil full memberikan ASI tanpa bantuan susu formula lagi.

3. ASI berkurang bahkan hilang

Menjelang menstruasi, produksi ASI Anda akan sangat seret malah mungkin tidak ada. Hal ini wajar terjadi bahkan ibu normal pun menurun produksi ASInya ketika menstruasi. Sayapun hampir tiap bulan mengalami hal ini, malah pada usia bayi yang ke delapan bulan saya sempat ga menyusui selama lima hari karena saat itu saya sibuk harus urus sana-sini mempersiapkan pindahan ke Belanda untuk menemani suami kuliah. Sayangnya, kondisi itu buat bingung putingnya jadi kambuh lagi dan kami ga ada kesempatan untuk program buang botol lagi. Duh menyesal sangaaaat, jangan sampai kesalahan fatal ini Anda lakukan.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s